Sabtu, 19 November 2011

Dua Kisah

Kultuit ini dipostkan pada tanggal 17 Oktober 2011
oleh @aspin4565


Eh..ini bukan kultuit tapi lagi cerita sebelum tidur.., ada dua cerita sih..,ga usah pake hastag ya dan ga usah pake nomor :))

Suatu hari.., Umar RA didatangi seseorang yang sedang memuji kawannya sebagai orang baik.

Umar RA lalu bertanya "apkh kau prnh memiliki hubungan dagang/hutang piutang dengannya,sehingga kau mengetahui amanah dan kejujurannya?

"Belum" jwb lelaki itu. Umar RA brtny lg "Prnhkah kau berselisih perkara dan bertengkar hebat dengannya?" "Hmm..jg blm" jwb lelaki itu.

"Pernahkah kau" tanya Umar RA lg "Bepergian dgnnya slm 10 hari sehingga habis kesabarannya untuk berpura2 lalu kau mengenali watak aslinya?

"Itu jg belum" jwb lelaki itu. Dan Umar RA berkata "Pergilah kau, hai Hamba Allah, Demi Allah, kau sama sekali tidak mengenalnya"

Begitulah cara Umar RA untuk menjalani proses "Ta'aruf atau mengenal" orang lain, sederhana memang..dan bisa kita jadikan contoh.

Setiap diri kita pasti punya cara sendiri2 untuk mengenal orang lain. Terdapat ratusan ahli kepribadian di dunia ini yg membahasnya.

Apalagi sekarang ini ditambah dengan pengaruh perangkat sosial media, membuat penilaian kita terhadap org lain terpengaruhi.

Pasti kita sering denger "Eh dia tu gini..gini..gini..lo" | lo tahu dari mana? | tuh pantengin aja TLnya... | jeng..jeng..

Lalu apakah seperti itu salah? Oh tentu saja tidak.., tetapi kemungkinan banyak terjadi bias disana..., subjektifitasnya tinggi cuy..

Cb kita lihat bagaimana Umar RA memberi contoh cara mengenal orang lain+penilaiannya, bagaimana cara dia muamalah, diskusi+kehidupn sehari2.

Itulah fungsi dr ukhuwah islamiyah yg Allah الله​سبحانه وتعالى anugerahkan kpd kita. Bagaimana fungsi Ta'aruf itu menjadi bagian penting.

Allah memberi kita sahabat-sahabat yang kadang lebih mampu menilai kita daripada diri kita sendiri.

Kadang kita memang bias dan tidak jujur mengenali diri sendiri+orang lain. Kita menilai diri sendiri berdasar apa yg bisa kita buat.

Pun begitu orang lain menilai diri kita, sesuai dengan apa yang telah kita lakukan.

Nikmat terbesar dlm ukhuwah adalah..keberanian kita untuk menerima penilaian itu sebagai sebuah masukan.

Kemampuan untuk menerima penilaian itu lalu merasa nyaman atas diri sendiri, harus dimulai dari diri kita sendiri. Lalu apa pentingnya cuy?

Nilai pentingnya adalah...siapa diri kita..juga menentukan bagaimana kita melihat orang lain. Nah masuk ke cerita kedua...

Cerita ini diambil dalam buku Winning with People karya John C. Maxwell. Ada seorang wisatawan muda masuk ke sebuah kota besar.

Dia bertanya dgn lelaki tua yg duduk di pinggir jln "Bagaimana orang-orang di kota ini?" Lelaki tua itu berkata..

Lelaki tua itu tersenyum "Bagaimana org2 di kota tempatmu berasal?" Balasnya balik bertanya.

"Mengerikan" jawab wisatawan itu "mereka licik, tak dapat dipercaya dan menjijikan dalam segala hal"

"Ah ya...kau pun akan menemukan keadaan yang sama di kota ini" lanjut lelaki tua tadi.

"Ah ya...kau pun akan menemukan keadaan yang sama di kota ini" lanjut lelaki tua tadi. Lalu..datang lagi wisatawan muda lainnya....

Wisatawan itu bertanya sama seperti pertanyaan orang sebelumnya kepada lelaki tua tersebut.

Dan lelaki tua itu bertanya lagi bagaimana keadaan org2 ditempat asalnya. Wisatawan kedua itu menjawab....

"Wah..mereka adalah orang2 yg menyenangkan..baik, jujur, rajin, dan suka memaafkan..aku merasa sayang meninggalkan kotaku"

"Tenang saja" kata si lelaki tua itu "Engkau akan mendapatkan orang-orang di kota ini juga seperti itu"...

Nah...jadi benar adanya, siapa diri kita..juga menentukan bagaimana kita melihat orang lain....

Kita sering menemukan ada org yg bawaannya sebel mulu, "nyinyir mulu", apa aja jadi salah ama dia..nah..sbenarnya..itulah cermin dirinya.

Kita memang perlu dan terus belajar bagaimana mengenali diri sendiri..dan itulah fungsi sahabat (ukhuwah) sebagai cermin diri kita.

Proses mengenali saudara kita (Ta'aruf) merupakan salah satu langkah untuk mengenali siapa diri kita sendiri. Itulah indahnya Ukhuwah.

Gitu dulu deh cerita2nya ya.., semua materinya ada di buku Dalam Dekapan Ukhuwah karya gurunda @salimafillah. Izin ngutip ustadz :)

Demikian cerita2nya.., mohon maaf jika banyak yg ngelantur..mungkin waktunya disuruh tidur. *tepuk tangan*

Tidak ada komentar: